Drama Korea “A Killer Paradox” yang tayang di Netflix tengah menghadapi kontroversi unik terkait kemiripan salah satu karakternya dengan seorang politisi Korea Selatan.
Drama yang dibintangi Choi Woo Sik dan Song Suk Gu ini mengisahkan tentang seorang mahasiswa yang secara tidak sengaja membunuh beberapa penjahat. Salah satu karakter dalam drama tersebut, Hyeong Jeong Guk (diperankan oleh aktor Seung Eui Yeol), adalah seorang politisi tua yang korup dan dipenjara karena kejahatannya. Penampilannya digambarkan dengan gaya rambut abu-abu yang disisir rapi dan kacamata berbingkai kawat gelap.
Banyak pihak mengklaim bahwa visual karakter ini sangat mirip dengan Lee Jae Myung, pemimpin partai oposisi utama, Partai Demokrat Korea, yang juga memakai kacamata berbingkai gelap dan rambut abu-abu yang disisir rapi.
Pendukung Lee juga mempersoalkan karakter Hyeong Jeong Guk, dengan alasan bahwa karakter tersebut sengaja mengacu pada kontroversi masa lalu sang politisi. Dalam salah satu episode terbaru drama tersebut, Hyeong terlihat makan sushi di balik jeruji besi dengan nomor tahanan 4.421 terlihat di dadanya.
Nomor ini secara khusus memunculkan tuduhan bahwa pembuat acara tersebut mencoba merujuk pada dugaan keterlibatan Lee dalam skandal korupsi tingkat tinggi seputar proyek pembangunan kembali di Seongnam saat ia menjabat sebagai wali kota. Laporan mengklaim bahwa perusahaan konstruksi yang terlibat dalam korupsi telah menghasilkan keuntungan ilegal sebesar 442 miliar won (sekitar $333 juta USD) dari proyek tersebut.
Pemimpin Partai Demokrat saat ini sedang diadili atas kasus korupsi ini, tetapi sejauh ini ia mengaku tidak bersalah. Bahkan, karakter yang memakan sushi dianggap oleh banyak orang sebagai sindiran tidak langsung terhadap istri Lee, Kim Hye Gyeong, yang dijatuhi hukuman penjara karena menyalahgunakan dana publik untuk penggunaan pribadi pada tahun 2023. Di antara semua tuduhan terhadapnya adalah tuduhan bahwa ia telah memesan sushi dengan kartu kredit pemerintah ketika suaminya menjabat sebagai Gubernur Provinsi Gyeonggi.
Tampaknya banyak warganet melihat beberapa kebenaran dalam tuduhan ini, mengingat betapa luasnya posting yang terkait dengan masalah ini telah dibagikan di komunitas online. Netflix harus mengeluarkan pernyataan resmi yang membantah rumor tersebut, dengan mengatakan bahwa korelasi ini “sama sekali tidak berdasar.”