Awal Karier Hangeng
Hangeng, mantan anggota Super Junior, menjadi idola K-Pop non-Korea pertama. Ia menjadi trainee SM Entertainment setelah lolos audisi di Beijing pada tahun 2002. Tiga tahun kemudian, ia debut dengan lagu “Twins (Knock Out)” dan bertahan di grup hingga mengaju untuk pemutusan kontrak pada tahun 2009.
Kontrak yang Memberatkan
Dalam wawancara baru-baru ini, aktor berusia 40 tahun itu mengenang tahun-tahun awal kariernya. Ia menceritakan rasa putus asa dan harapan yang ia rasakan saat menerima kontrak sebagai trainee.
“Saya tidak berasal dari keluarga kaya. Itulah mengapa saya gabung dengan SM Entertainment: untuk mendapat uang banyak dari ketenaran. Saya menandatangani kontrak dengan mereka di usia 19 tahun,” ujar Hangeng.
Masalah dengan kontrak itu jelas: ia terikat dengan perusahaan selama lebih dari satu dasawarsa. Kontrak K-Pop pada umumnya saat ini berdurasi sekitar 7 tahun. Namun, kontrak Hangeng hampir dua kali lipat dari itu. Meski demikian, ia berniat mengabaikannya demi kesempatan debut.
“Kontraknya selama 13 tahun. Saat menandatangani kontrak, saya pikir, ‘Tanda tangani saja.’ Saya bilang saya hanya punya satu pilihan, jadi saat itu saya hanya melihatnya sekilas,” kata Hangeng.
Tangisan Sang Ayah
Di sisi lain, ayahnya jauh lebih berhati-hati.
“Ayah saya berkata, ‘Kamu sudah berpikir, tapi kamu tidak membacanya dengan teliti.’ Seperti yang saya katakan sebelumnya, kontraknya sangat berat. Anda tidak bisa berbuat apa-apa selama 13 tahun, Anda hanya bisa mengabdi pada perusahaan,” jelas Hangeng.
Hangeng tetap menandatangani kontrak, dan ayahnya tidak bisa membendung air matanya. Ayahnya merasa seperti telah “menjual” putranya kepada SM Entertainment agar seluruh keluarga bisa hidup lebih baik.
“Setelah menandatangani kontrak 13 tahun dengan mereka, ayah saya menangis. Ia berkata, ‘Saya menjual anakku kepada mereka,'” ungkap Hangeng.
Hangeng akhirnya debut dan membuat namanya harum di Korea Selatan dan China. Ia kini fokus pada karier aktingnya yang sedang menanjak.