Di Filipina, seorang pria lanjut usia telah mengonsumsi soda secara eksklusif selama lebih dari 20 tahun. Ia menolak minum minuman lain, termasuk air putih. Kecanduannya terhadap minuman berkarbonasi telah menjadi rutinitas harian, dan ia menghabiskan 10 botol setiap harinya.
Ia memulai paginya dengan membeli soda dari pedagang dekat rumahnya, kemudian membeli lagi di toko dekat tempat kerjanya, sebuah SPBU. Toko tersebut bahkan mulai menjual soda hanya karena permintaannya!
Jika tidak ada soda yang tersedia, ia membuat sendiri di rumah, mencampurkan bubuk soda ke dalam air. Tentu saja, kebiasaan ini tidak murah. Ia memperoleh penghasilan sekitar PHP 400 per hari (sekitar Rp 100.000), dan setengahnya ia habiskan untuk membeli soda.
Selain dampak finansial, keluarganya semakin mengkhawatirkan kesehatannya. Upaya mereka untuk menghentikan diet soda-only-nya selalu menemui penolakan dan frustrasi. Setiap kali mereka mencoba menghentikannya, ia menjadi kesal.
Namun, berkat sebuah acara TV lokal, ia akhirnya berkesempatan menjalani pemeriksaan medis setelah dua dekade.
Sayangnya, namun mungkin tidak terduga, ia didiagnosis menderita diabetes. Hal ini mendorongnya untuk merenungkan kecanduannya terhadap soda. Ia mengakui bahwa upaya sebelumnya untuk berhenti tidak berhasil, tetapi ia kini percaya bahwa diagnosisnya akan menjadi peringatan yang ia butuhkan.