Block B, grup K-Pop yang beranggotakan Zico dan P.O, baru-baru ini hadir dalam acara “The Manager” di MBC. Berbeda dengan kebanyakan grup K-Pop yang memulai debut di acara musik seperti “Inkigayo” atau “Music Bank”, Block B justru harus debut di tempat yang tidak biasa, yaitu Lotte World, sebuah taman hiburan keluarga.
Debut yang Kontras
“Orang mungkin tidak tahu bahwa penampilan debut kami ada di Lotte World,” ungkap P.O. Panggung yang berlatar belakang desain dongeng sangat kontras dengan konsep hip hop mereka. Penonton mereka pun sebagian besar adalah anak-anak dan orang tua, bukan penggemar K-Pop yang mereka targetkan.
Kecemasan dan Kekecewaan
Suasana tersebut membuat Block B merasa malu dan kecewa. “Itu adalah hari yang sama ketika ‘Inkigayo’ tayang,” kata P.O. “Kami menghadapi kenyataan yang pahit.”
Realitas yang Menyakitkan
Pengenalan pembawa acara Lotte World semakin menegaskan situasi sulit mereka. Meskipun disebut sebagai grup pendatang baru, debut mereka di luar acara musik menunjukkan sebaliknya. “Mereka berkata, ‘Pada tahun 2011, grup ini muncul seperti komet: Block B!’ Itu adalah kalimat yang aneh bagi saya saat itu,” ujar P.O.
Ketakutan akan Kegagalan
Mereka menyadari bahwa tujuan mereka sebagai trainee untuk debut saja tidak lagi cukup. Debut yang menyedihkan membuat mereka pesimistis tentang masa depan mereka di industri ini. “Setelah kami debut, kami semua berpikir, ‘Apakah ini baik-baik saja?'” kata Zico. “Setelah kami selesai tampil, tidak ada yang mengatakan apa-apa dan hanya keheningan yang tersisa. [Saya pikir] ‘Hei, saya pikir ini sudah berakhir,'” ungkap P.O.
Meskipun mengalami kesulitan di awal, Block B akhirnya meraih popularitas dengan merilis lagu-lagu seperti “Very Good” dan “H.E.R.”