Penyanyi-penulis lagu Amerika MAX baru-baru ini merilis kolaborasi dengan Yunjin LE SSERAFIM berjudul “Stupid In Love.” Kolaborasi mengejutkan ini menyusul pertemuan pertama kedua bintang tersebut di Weverse Con Festival 2023.
Kolaborasi dengan K-Pop
Kolaborasi ini bukanlah yang pertama bagi MAX di dunia K-Pop. Ia pernah bekerja sama dan ikut menulis lagu untuk grup seperti BTS, termasuk Suga, dan TXT. Ia juga terang-terangan mengungkapkan kecintaannya pada K-Pop, yang mendapat dukungan dari para penggemar.
Tuduhan Rasisme, Seksisme, dan Fetisisasi
Namun, dengan kolaborasi terbarunya, warganet telah mengungkap kembali dugaan cuitan rasis, seksis, dan fetisisnya. Sebuah utas cuitan yang disusun pada tahun 2021 oleh pengguna @yutaacult merinci contoh-contoh dugaan rasisme MAX selama bertahun-tahun, termasuk cuitan di mana ia menggunakan kata cercaan “ch*nk.”
Cuitan lain menunjukkan tanggapannya kepada seseorang yang mengira ia orang Asia, dengan MAX mengatakan bahwa kualitas seperti dirinya “tidak dibuat di Tiongkok.” Ia juga diduga membandingkan penggemar Brasilnya dengan monyet.
Ia juga dituduh melakukan fetisisasi terhadap orang Korea berdasarkan cuitan tentang tetangga Koreanya dan beberapa cuitan setelah kunjungannya ke Korea pada tahun 2020.
Beberapa cuitan yang diduga juga menunjukkan MAX berbicara negatif tentang perempuan yang mengunggah foto-foto vulgar diri mereka sendiri. Cuitan tersebut menyiratkan bahwa perempuan-perempuan ini tidak memiliki “kelas,” sebuah pemikiran seksis.
Reaksi Warganet
Warganet terkejut dengan munculnya kembali cuitan-cuitan yang kini telah dihapus tersebut.
“Tidak mungkin…,” tulis pengguna Twitter @kisdkew.
“Bagaimana aku tidak pernah tahu tentang ini sebelumnya,” kata @moonjw0n.
“Oh sial, aku tidak pernah tahu tentang semua ini…,” ujar @baonextdoor.
Meskipun individu dapat berubah dan berkembang dari pemikiran masa lalu mereka, beberapa orang merasa tidak nyaman dengan dugaan cuitan MAX yang masih relatif baru.