Ryu Jun Yeol dan Han So Hee tengah menjadi sorotan setelah hubungan mereka terungkap, melibatkan Hyeri dari Girl’s Day. Setelah “liburan romantis” mereka di Hawaii terungkap, pasangan tersebut menjadi pusat perhatian publik.
Namun, respons Ryu yang kurang tanggap telah memicu kemarahan di kalangan penggemar dan warganet, terutama di luar negeri.
Keheningan Ryu
Kembalinya Ryu dari Hawaii baru-baru ini ditandai dengan upaya untuk tetap tidak mencolok. Mengenakan pakaian yang menutupi sebagian besar wajah dan tubuhnya, aktor tersebut bergegas melewati bandara tanpa memberikan sepatah kata pun tentang rumor yang beredar. Perlakuan diam ini, menurut banyak penggemar, membuat para wanita yang terlibat harus berjuang sendiri di hadapan opini publik.
Baik Han So Hee maupun Hyeri telah mengatasi situasi tersebut secara langsung melalui akun pribadi mereka. Pernyataan mereka, yang berkisar dari pengakuan langsung hingga penjelasan, menjadi bahan diskusi publik, namun Ryu tetap bungkam.
Keputusan untuk membiarkan agensinya menangani komunikasi tentang hubungan barunya, ditambah dengan peringatan keras tindakan hukum terhadap komentator jahat, tidak banyak meredakan ketidakpuasan yang meningkat.
Kritik Warganet
Penggemar dan warganet, terutama audiens internasional, telah mencap Ryu sebagai “pengecut”, mengkritik pendekatan pasifnya terhadap situasi yang sangat melibatkan dirinya. Tweet viral telah mengutuk Ryu karena diamnya, menuduhnya membiarkan kedua wanita menanggung beban reaksi.
Para pengkritik berpendapat bahwa tindakan Ryu—atau ketiadaan tindakannya—secara tidak sengaja memberikan tekanan yang tidak semestinya pada Han So Hee dan Hyeri, memaksa mereka ke posisi di mana mereka harus menavigasi dampak dari keputusannya secara publik.
Opini Publik Terbagi
Saat drama ini berlangsung, pengadilan opini publik tetap terbagi. Beberapa pihak mengadvokasi privasi dan pengertian, dengan alasan tekanan besar yang dihadapi selebriti. Namun, yang lain melihat keheningan Ryu sebagai kegagalan untuk berdiri dalam solidaritas dengan para wanita yang terjebak dalam narasi—sebuah keheningan yang sangat berarti di mata para pengkritiknya.