Pernikahan merupakan perjalanan yang penuh tantangan sekaligus menggembirakan. Pasangan yang berhasil dapat mempertahankan hubungannya selama bertahun-tahun, sementara pernikahan yang gagal seringkali berakhir dengan perceraian atau perpisahan.
Perceraian, meski masih dianggap tabu di beberapa tempat, bukanlah hal yang tidak biasa. Sekitar 30% pernikahan berakhir dengan perceraian.
Namun, seorang pria di Taiwan mencatatkan rekor dengan melakukan tiga kali perceraian dalam waktu 37 hari, semuanya dengan wanita yang sama.
Skema untuk Mendapatkan Cuti Berbayar
Seorang pegawai bank di Taiwan menikahi tunangannya pada April 2021 dan mengajukan cuti sesuai peraturan yang berlaku. Namun, sepuluh hari setelah upacara pernikahan, ia menceraikan istrinya.
Anehnya, pasangan tersebut menikah kembali keesokan harinya. Pasal 2 Peraturan Cuti Kerja Taiwan menyatakan bahwa perusahaan wajib memberikan delapan hari cuti pernikahan berbayar kepada karyawannya.
Dengan menceraikan dan menikahi kembali istrinya, pegawai bank tersebut berusaha memanfaatkan sistem untuk mendapatkan lebih banyak waktu cuti. Ia mengulangi skema ini dua kali.
Bank Menggagalkan Skema
Setelah perceraian ketiga dan pernikahan keempat, pihak bank menyadari skema yang dilakukan karyawan tersebut dan menolak memberikan cuti berbayar. Karyawan tersebut mengajukan pengaduan ke Departemen Tenaga Kerja Taipei, dan bank didenda 20.000 Dolar Taiwan (sekitar Rp10,5 juta) karena melanggar standar ketenagakerjaan.
Namun, skema tersebut akhirnya gagal karena bank mengajukan banding dan denda dibatalkan pada tahun berikutnya.