Menjelang perilisan mini album baru mereka “Minisode 3: TOMORROW”, TXT juga tengah mempersiapkan tur dunia bertajuk “ACT: PROMISE”. Tur ini akan dimulai di Seoul pada 3 Mei dan dilanjutkan ke sebelas kota di Amerika Serikat.
Namun, kegembiraan penggemar tercoreng oleh kekhawatiran tentang harga tiket yang dianggap tidak masuk akal. Praktik penetapan harga dinamis yang diterapkan telah memicu kehebohan di media sosial.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh seorang penggemar, terlihat bahwa harga tiket kursi yang semula terjangkau melonjak drastis setelah pembelian dilakukan. Beberapa kursi bahkan dibanderol dengan harga USD 800-900, tanpa manfaat khusus.
Penggemar tersebut juga menyoroti bahwa total biaya dua tiket yang dibelinya hampir 200 dolar lebih murah dibandingkan dengan harga kursi di sebelahnya setelah harga dinamis diterapkan. Bahkan, kursi di bagian belakang yang biasanya murah kini dibanderol dengan harga yang sama.
Kejanggalan lainnya yang dikeluhkan adalah harga tiket lantai yang biasanya paling mahal justru lebih murah daripada kursi di bagian bawah. Tiket lantai dijual sekitar USD 300, sementara tiket bagian bawah mencapai lebih dari USD 900.
Kritik terhadap HYBE
Praktik penetapan harga dinamis ini memicu perdebatan sengit di dunia maya. Banyak yang mengkritik HYBE atas “keserakahannya”. Namun, beberapa penggemar terpaksa membeli tiket meski dengan berat hati.
Sebaliknya, ada juga yang memanfaatkan situasi ini untuk mendorong boikot terhadap HYBE. Selain untuk mendesak perusahaan melepaskan diri dari Zionisme, mereka juga berharap label tersebut mendapatkan pesan tegas untuk mengendalikan harga tiket.