SM Entertainment Digugat atas Tagihan Konstruksi yang Belum Dibayar

Proyek Terbengkalai

SM Entertainment (SM) menghadapi masalah hukum di Los Angeles, California, terkait biaya proyek konstruksi yang belum dibayar. Pada tahun 2019, SM mengumumkan rencana pembangunan tempat hiburan di LA bernama SMTOWN LA, yang diharapkan menjadi tonggak sejarah bagi kehadiran perusahaan di pasar internasional.

Tunggakan Pembayaran

Namun, rencana pembangunan gedung di LA tersebut telah ditinggalkan. Menurut laporan terbaru, konstruksi dihentikan karena SM belum melunasi biaya konstruksi yang diperkirakan mencapai ratusan ribu dolar. Akibatnya, Pub Construction, yang bertanggung jawab atas pekerjaan interior gedung, menggugat perusahaan hiburan tersebut.

Selain itu, firma arsitektur, kontraktor, dan perusahaan lain yang terlibat dalam proyek SMTOWN LA juga mengonfirmasi bahwa SM belum membayar kewajiban mereka. Pihak-pihak ini kemungkinan akan bergabung dengan Pub Construction dalam mengajukan gugatan terhadap agensi K-Pop tersebut.

Perubahan Berulang

Mengenai kesulitan yang dihadapi proyek ini, perwakilan dari firma arsitektur mengatakan kepada media bahwa proyek tersebut mengalami perubahan berkali-kali karena permintaan perusahaan yang terus berubah.

“Proyek ini mengalami lima perubahan karena permintaan SM Entertainment yang berulang, dan kami bertanggung jawab untuk mendesain versi ketiga dan kelima,” kata Steve Kim, desainer arsitektur, dalam wawancara dengan Korea Daily pada 17 April. “Kami berutang puluhan ribu dolar, dan saya tahu beberapa perusahaan lain yang terlibat dalam proyek ini juga berutang dalam jumlah yang signifikan.”

Proyek Ditinggalkan

Meskipun tanda SM Entertainment Square masih ada, proyek itu sendiri telah dipagari selama bertahun-tahun karena masalah izin gambar. SM menyewa kontraktor pihak ketiga untuk membuka trotoar di depan gedung pada Januari tahun lalu. Namun, proyek tersebut dihentikan saat trotoar sedang dibongkar, dan kondisi jalan pada saat itu menimbulkan risiko keselamatan yang signifikan bagi pejalan kaki.

Keluhan ke Pemerintah Korea

CEO Pub Construction juga menyatakan bahwa proyek tersebut “hampir terhenti” selama pergantian manajemen label setelah diakuisisi oleh Kakao. Meskipun eksekutif baru belum menanggapi pertanyaan tentang biaya yang belum dibayar, perusahaan konstruksi tersebut menanggung semua biaya keamanan dan pemagaran gedung.

Selain gugatan non-pembayaran, Pub Construction juga berencana mengajukan pengaduan resmi kepada pemerintah Korea tentang insiden ini karena mereka percaya hal ini menyoroti perlakuan tidak adil yang diterima perusahaan Korea di Amerika.

“Perilaku SM bersifat eksploitatif dan merugikan karena mereka terus mengalihkan masalah mereka ke perusahaan lain. Kami berencana mengajukan pengaduan resmi kepada pemerintah Korea dengan harapan perusahaan Korea tidak akan mengalami kerugian lebih lanjut karena kelambanan SM.” – Chris Yi, CEO Pub Construction