Kronologi Kejadian
Pada 9 April di Taichung, seorang pria bernama Lee ditemukan tewas setelah dibakar hidup-hidup. Insiden bermula ketika Lee ingin membawa selingkuhannya pulang, namun pacarnya, Xie, memergokinya.
Lee meminta Xie untuk membeli bensin untuk kendaraannya sebagai alasan. Namun, saat Xie kembali, ia menemukan selingkuhan Lee dan pertengkaran pun terjadi. Lee dilaporkan memancing Xie dan menantangnya untuk menyiramkan bensin ke tubuhnya.
Xie memenuhi tantangan tersebut, yang terekam dalam sebuah video. Lee kemudian masuk ke rumahnya, diiringi Xie yang membawa korek api. Xie membakar Lee di dalam rumah.
Lee mengalami luka bakar tingkat dua hingga tiga pada 68% tubuhnya dan meninggal lima hari kemudian.
Reaksi Warganet
Berita tersebut memicu reaksi positif dari warganet. Hal ini bukan hanya karena Lee memprovokasi Xie, tetapi juga terkait dengan kasus lain yang terjadi sebulan sebelumnya.
Pada 12 Maret, seorang pria berusia 29 tahun tewas setelah ditabrak dari belakang saat berhenti di lampu merah. Pengemudi yang bersalah terlihat merokok dengan santai setelah kecelakaan. Saksi mata juga mengungkapkan sikapnya yang buruk dan tidak peduli pada korban.
Pengemudi yang bersalah kemudian berjanji untuk menemui penyidik, tetapi mangkir dua kali. Polisi akhirnya menangkapnya.
Terungkap bahwa pengemudi yang bersalah dalam kecelakaan Maret dan korban pembunuhan April adalah orang yang sama. Warganet pun bereaksi keras terhadap hal ini.
“Karma instan. Pada bulan Maret, Lee yang berusia 41 tahun membunuh seorang insinyur setelah menerobos lampu merah di Taichung. Ketika dia keluar dari mobil untuk memeriksa, dia dengan arogan merokok dan tidak menyesal. Publik mengecamnya. Pada 9 April, pacar Lee mengetahui dia selingkuh. Lee menantang pacarnya untuk menyiramkan bensin ke tubuhnya dan membakarnya, dan pacarnya akhirnya melakukannya. Lee langsung menjadi bola api dan mengalami luka bakar tingkat dua pada 68% tubuhnya. Dia dinyatakan meninggal setelah lima hari. Warganet bersorak dan bertepuk tangan saat mendengar berita itu,” tulis seorang warganet.
“Ada Tuhan. Anda harus membayar apa yang telah Anda lakukan.”
“Dia harus membayar ganti rugi kecelakaan mobil itu. Kejar keluarganya, terima kasih.”
“Kremasi dini.”
“Pantas.”
“Tepuk tangan meriah.”
“Bagus juga dia mati.”