Kontroversi Video Instagram
Scooter Braun, anggota Dewan Direksi HYBE dan CEO HYBE America, baru-baru ini menjadi sorotan karena postingan Instagram yang kontroversial. Pada 21 April, Braun membagikan video seorang tentara Israel yang menawarkan diri untuk menjawab pertanyaan tentang Gaza dari pejalan kaki di jalanan AS.
Dalam video tersebut, tentara tersebut mengklaim bahwa tentara Israel terpaksa membunuh warga sipil karena Hamas, kelompok perlawanan Palestina, diduga menempatkan warga sipil di garis tembak. Namun, klaim yang paling mengundang kemarahan adalah pembenaran tentara tersebut atas pembunuhan bayi di Jalur Gaza.
Seorang wanita mengonfrontasi tentara tersebut, dengan mengatakan, “Saya tidak tahu bayi bisa menjadi bagian dari Hamas.” Tentara tersebut dengan mengejutkan menjawab bahwa Hamas dapat menggendong bayi saat mereka menembaki warga sipil Israel. Ketika wanita itu membantah klaim tersebut, dengan mengatakan tidak ada yang melihat bukti hal itu terjadi, tentara tersebut menjawab bahwa dia telah secara pribadi mengalami situasi seperti itu.
Tuduhan Genosida
Video tersebut, yang berisi beberapa klaim yang telah dibantah dan tetap tidak berdasar, dianggap sebagai upaya untuk membangun persetujuan untuk melanjutkan kehancuran kehidupan sipil di Gaza. Komentar tentang bayi, khususnya, mendapat reaksi keras, karena banyak yang menunjukkan kelemahan dalam klaim tersebut.
Netizen menunjukkan bahwa argumen perisai manusia tidak dapat diterima di hadapan kenyataan kematian bayi yang terdokumentasi di Gaza. Ada banyak kasus yang dilaporkan tentang anak-anak yang terluka atau meninggal karena tembakan penembak jitu, yang merupakan target khusus.
Selain itu, bahkan jika klaim perisai manusia terbukti valid, menurut Amnesty International, Israel masih berkewajiban berdasarkan hukum humaniter internasional untuk melindungi warga sipil, termasuk bayi.
Seruan untuk Pemboikotan
Dengan mempertimbangkan semua poin ini, penggemar merasa semakin tidak nyaman dengan keterkaitan Scooter Braun dengan artis HYBE. Meskipun HYBE menolak kekhawatiran ini, menyebutnya sebagai “pendapat pribadi” Braun, banyak yang merasa bahwa asosiasi visualnya yang diperkuat dengan artis HYBE akhir-akhir ini membuat perusahaan tidak mungkin menghindari tanggung jawab.
Dukungan Braun terhadap Israel juga melampaui postingan media sosial dan masuk ke ranah politik. Oleh karena itu, situasi ini bahkan lebih mendesak bagi penggemar yang tidak setuju.
Meskipun sikap apatis dari HYBE dan kurangnya dukungan dari fandom mereka sendiri, sekelompok penggemar HYBE masih mendorong boikot di seluruh label hingga tuntutan mereka agar perusahaan melepaskan diri dari Zionisme terpenuhi.