Korea Selatan Deklarasikan Darurat Nasional Populasi Akibat Angka Kelahiran Menurun

Pada 19 Juni, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menghadiri rapat Komite Kepresidenan tentang Masyarakat Lansia dan Kebijakan Kependudukan. Hadir pula perwakilan dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesejahteraan. Dalam rapat tersebut, Presiden Yoon menyatakan “darurat nasional pada populasi”.

Angka Kelahiran Menurun

Korea Selatan menghadapi penurunan angka kelahiran yang mengkhawatirkan. Pada tahun 2022, tingkat kesuburan negara itu mencapai rekor terendah sebesar 0,78, jauh di bawah tingkat penggantian sebesar 2,1.

Konsekuensi Penurunan Populasi

Penurunan populasi dapat berdampak negatif pada perekonomian Korea Selatan, menyebabkan kekurangan tenaga kerja dan penurunan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, dapat menimbulkan masalah sosial, seperti berkurangnya tenaga kerja untuk merawat populasi lansia yang semakin besar.

Upaya Pemerintah

Pemerintah Korea Selatan telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi penurunan populasi. Langkah-langkah tersebut antara lain:

  • Meningkatkan tunjangan keuangan untuk keluarga dengan anak
  • Memperluas layanan penitipan anak
  • Mempromosikan kesetaraan gender dan fleksibilitas kerja
  • Meninjau sistem pendidikan untuk mendukung keluarga yang memiliki anak

Tantangan yang Dihadapi

Meskipun pemerintah telah mengambil langkah-langkah, masih ada tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan angka kelahiran. Tantangan tersebut meliputi:

  • Norma budaya yang mengutamakan karier daripada keluarga
  • Biaya hidup yang tinggi
  • Kurangnya dukungan untuk keluarga yang bekerja