Korea Selatan: Negara dengan Tingkat Kelahiran Terendah Kedua di Dunia

Kabar terbaru menunjukkan bahwa Korea Selatan memiliki tingkat kesuburan terendah kedua di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa populasi negara tersebut terus menurun.

Tingkat Kesuburan yang Menurun

Tingkat kesuburan total (TFR) yang diperlukan untuk menjaga stabilitas populasi adalah 2,1 anak per wanita. Negara mana pun yang memiliki TFR di bawah angka ini dianggap mengalami penurunan populasi, sementara negara dengan TFR di atas angka tersebut mengalami pertumbuhan populasi.

Korea Selatan saat ini memiliki TFR sebesar 0,8 anak per wanita, hanya sedikit di atas Singapura yang memiliki TFR 0,78. Angka ini menunjukkan bahwa Korea Selatan menghadapi tantangan serius dalam menjaga populasi dan ekonomi mereka di masa depan.

Faktor Penyebab Penurunan Kelahiran

Beberapa faktor berkontribusi pada penurunan tingkat kesuburan di Korea Selatan, antara lain:

  • Biaya hidup yang tinggi: Biaya pendidikan, perumahan, dan perawatan anak yang tinggi membuat banyak pasangan muda enggan memiliki anak.
  • Tekanan sosial: Wanita Korea Selatan menghadapi tekanan sosial yang besar untuk sukses dalam karier dan menikah di usia muda. Hal ini membuat mereka menunda pernikahan dan memiliki anak.
  • Kurangnya dukungan pemerintah: Kebijakan pemerintah yang kurang mendukung keluarga dan anak-anak juga menjadi faktor yang memperburuk situasi.

Dampak Penurunan Kelahiran

Penurunan tingkat kesuburan di Korea Selatan memiliki dampak serius bagi ekonomi dan sosial negara tersebut.

  • Penurunan tenaga kerja: Menurunnya populasi akan mengakibatkan kekurangan tenaga kerja di masa depan.
  • Peningkatan beban ekonomi: Populasi yang menua akan membebani sistem jaminan sosial dan perawatan kesehatan.
  • Perubahan struktur sosial: Penurunan jumlah anak akan mengubah struktur sosial dan budaya Korea Selatan.

Upaya Mengatasi Masalah

Pemerintah Korea Selatan telah berupaya untuk mengatasi masalah penurunan tingkat kesuburan dengan berbagai kebijakan, seperti:

  • Meningkatkan dukungan untuk keluarga: Memberikan bantuan keuangan dan fasilitas bagi keluarga dengan anak.
  • Mempermudah akses perawatan anak: Menyediakan lebih banyak tempat penitipan anak dan fasilitas perawatan anak.
  • Mempromosikan kesetaraan gender: Mengurangi tekanan sosial terhadap wanita dan mendorong partisipasi pria dalam pengasuhan anak.

Namun, upaya ini masih belum cukup untuk mengatasi masalah penurunan tingkat kesuburan yang serius di Korea Selatan. Diperlukan upaya yang lebih komprehensif dan jangka panjang untuk mengatasi tantangan ini.