Pada tahun 2021, 10.000 pelajar Korea Utara dilaporkan mengaku telah menonton drama Korea Selatan. Mereka berharap dapat menghindari hukuman penjara hingga 15 tahun. Meskipun hukuman tersebut terdengar mengerikan, seorang pembelot Korea Utara, Kang Na Ra, mengungkapkan bahwa hukuman sebenarnya jauh lebih buruk dari yang diperkirakan.
Hukuman yang Lebih Mengerikan dari Penjara
Kang Na Ra, yang telah melarikan diri dari Korea Utara, mengungkapkan bahwa hukuman bagi mereka yang tertangkap menonton drama Korea Selatan tidak hanya berupa penjara. Hukuman yang sebenarnya jauh lebih kejam dan mengerikan.
Ia menjelaskan bahwa para pelanggar akan dipaksa untuk bekerja di tambang batu bara selama bertahun-tahun dalam kondisi yang sangat buruk. Mereka akan dipaksa bekerja keras di bawah terik matahari tanpa makanan dan air yang cukup.
“Mereka tidak akan diberi makanan yang layak. Mereka akan dipaksa bekerja sampai mati,” ujar Kang Na Ra.
Alasan di Balik Hukuman Berat
Pemerintah Korea Utara menganggap drama Korea Selatan sebagai ancaman bagi ideologi mereka. Mereka khawatir bahwa drama tersebut akan menyebarkan budaya Barat dan memengaruhi pemikiran warga Korea Utara.
Hukuman berat ini bertujuan untuk menakut-nakuti warga agar tidak menonton drama Korea Selatan dan tetap setia kepada ideologi pemerintah.
Kesulitan Mengakses Informasi
Akses internet di Korea Utara sangat terbatas. Warga hanya dapat mengakses situs web dan informasi yang disetujui oleh pemerintah.
Meskipun demikian, beberapa warga berhasil mengakses drama Korea Selatan melalui media ilegal seperti flash drive atau DVD yang diselundupkan dari China.
Dampak Hukuman Berat
Hukuman berat ini telah membuat warga Korea Utara hidup dalam ketakutan. Mereka harus berhati-hati dalam memilih hiburan dan informasi yang mereka konsumsi.
Hukuman ini juga menunjukkan betapa totaliternya rezim Korea Utara dan betapa mereka berusaha mengendalikan pikiran dan perilaku rakyatnya.