HYBE Terlilit Utang Rp 1,4 Miliar Karena Hindari Pajak Sampah

Agensi K-Pop HYBE Corporation tertangkap basah mencoba menghindari kewajiban pajak sampah. Perusahaan ini ternyata menunggak sekitar 125 juta won Korea (sekitar 1,4 miliar rupiah) kepada pemerintah untuk biaya pembuangan sampah.

Sampah Plastik dari Album dan Merchandise

HYBE menghasilkan sekitar 1.397 ton plastik pada tahun 2023. Dari jumlah tersebut, 1.249 ton (89%) digunakan untuk memproduksi album musik bagi para artisnya, sementara 148 ton (11%) digunakan untuk memproduksi merchandise.

Upaya Menghindari Pajak

Meskipun menghasilkan banyak sampah plastik, HYBE diduga mencoba menghindari pembayaran pajak dengan mengklaim bahwa sampah tersebut merupakan “limbah industri” dan bukan “sampah rumah tangga”. Namun, otoritas pajak setempat menolak klaim tersebut dan menetapkan bahwa HYBE harus membayar biaya pembuangan sampah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dampak Skandal

Skandal ini menimbulkan pertanyaan tentang praktik bisnis HYBE dan menimbulkan kecurigaan tentang kemungkinan pelanggaran hukum lainnya. Publik pun mengecam tindakan HYBE yang dinilai tidak bertanggung jawab dan tidak etis.

Langkah Selanjutnya

HYBE saat ini tengah menghadapi tekanan publik dan kemungkinan sanksi hukum. Perusahaan tersebut diharuskan untuk membayar tunggakan pajak dan mungkin akan diaudit lebih lanjut untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan di masa depan.