Mantan Idol K-Pop Ungkap Eksploitasi dan Perlakuan Tak Manusiawi

Mantan anggota grup idola generasi ketiga, DPR Ian, baru-baru ini membongkar pengalaman pahitnya selama terikat kontrak di industri K-Pop. Ia menggambarkan masa lalunya sebagai masa penuh penderitaan dan eksploitasi.

Dari Idol Tak Ternama Hingga Pendiri DPR

Dikenal sebagai salah satu pendiri agensi dan label musik Dream Perfect Regime (DPR), serta artis solo yang sukses, DPR Ian memiliki perjalanan karier yang tak biasa. Sebelum mencapai kesuksesan saat ini, ia memulai kariernya sebagai anggota sebuah grup idola. Namun, masa-masa awal kariernya itu ternyata jauh dari glamor dan gemerlap dunia hiburan.

Kontrak Kerja yang Menindas

Ian mengungkapkan bahwa kontraknya sebagai idol K-Pop layaknya perjanjian kerja sama yang menindas. Ia mengalami perlakuan tak manusiawi selama masa kontrak tersebut. Meskipun detail spesifiknya belum diungkapkan secara rinci, pengakuan Ian ini membuka tabir gelap industri K-Pop yang kerap disembunyikan. Pengalamannya ini menjadi sorotan dan mengundang keprihatinan publik terhadap kesejahteraan para artis, khususnya idol K-Pop.

Sorotan Terhadap Praktik Industri K-Pop

Pengakuan DPR Ian menambah daftar panjang kasus eksploitasi dan perlakuan buruk yang dialami oleh artis K-Pop. Pernyataan ini memicu diskusi publik mengenai perlunya reformasi dan pengawasan yang lebih ketat terhadap praktik-praktik industri hiburan Korea Selatan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya perlindungan dan kesejahteraan para artis dalam industri yang sangat kompetitif ini.