Korea Selatan kembali digegerkan oleh kasus eksploitasi seksual online. Seorang pria Korea berusia 33 tahun teridentifikasi sebagai dalang di balik sebuah grup Telegram yang diduga digunakan untuk menyebarkan konten eksploitasi seksual. Identitas pria tersebut, termasuk nama dan wajahnya, telah diungkap ke publik.
Perburuan Tanpa Henti
Kasus ini muncul setelah skandal “Nth Room” pada tahun 2020 mengguncang negara tersebut. Meskipun pemerintah Korea Selatan meningkatkan upaya pemberantasan kejahatan serupa, eksploitasi seksual online masih terus terjadi, seringkali melalui grup-grup tertutup di platform pesan instan seperti Telegram.
Upaya Penindakan yang Berkelanjutan
Pemerintah Korea Selatan terus berupaya menutup grup-grup Telegram yang terlibat dalam aktivitas ilegal ini. Namun, tantangan dalam melacak dan menghentikan kejahatan tersebut di dunia maya tetap besar. Pengungkapan identitas pelaku kali ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menindak tegas para pelaku dan melindungi korban.