Beberapa jam yang lalu, Sunoo dari ENHYPEN menjadi sasaran ancaman kematian yang sangat mengkhawatirkan.
Ancaman Kematian dan Komentar Negatif di Balik Layar
Belum lama ini, sekelompok orang tak bertanggung jawab menyampaikan ancaman kematian terhadap Sunoo melalui media sosial. Semuanya bermula dari serangkaian twit yang meresahkan terkait penampilan grup tersebut di Golden Disc Awards 2023 di Jakarta.
Twit-twit tersebut tak hanya sarat dengan komentar merendahkan terhadap Sunoo, tetapi juga mengandung ancaman kekerasan yang sangat serius.
Homofobia dan Stereotip
Tidak sedikit dari twit-twit kebencian itu yang merinci femininitas Sunoo dengan cara negatif, bahkan membuat asumsi tentang orientasi seksualnya. Mengasumsikan bahwa seseorang yang lebih feminin adalah gay, dan mendiskriminasi mereka berdasarkan hal itu, secara inheren bersifat homofobik tanpa memperhitungkan orientasi seksual subjek tersebut.
Kompleksitas Fans dan Pemikiran Negatif
Beberapa dari twit kebencian tersebut bahkan membahas kompleksitas fans Sunoo dengan cara yang sangat negatif. Menyiratkan bahwa Sunoo hanya pantas menjadi ‘babygirl’, mereka bahkan menyebutnya sebagai ‘sissybaby’. Pernyataan yang mencerminkan pemikiran sempit dan tidak toleran terhadap perbedaan.
Tuntutan kepada BELIFT LAB
Seiring dengan meningkatnya kekhawatiran, para penggemar meminta BELIFT LAB, agensi yang menaungi ENHYPEN, untuk mengambil tindakan tegas dalam melindungi Sunoo dan memberikan sanksi kepada pelaku ancaman. Situasi ini menunjukkan bahwa perlunya kesadaran lebih lanjut terhadap dampak negatif yang dapat dihasilkan dari tindakan cyberbullying dan perlunya dukungan kolektif untuk melawan intoleransi.