SM Entertainment, agensi yang kini menaungi sejumlah grup K-Pop ternama, ternyata memiliki awal yang penuh tantangan.
Awal yang Sulit
Lee Soo Man, pendiri SM Entertainment, mendirikan agensi tersebut pada tahun 1989 di Gangnam. Sebelumnya, ia menimba ilmu di California State University, Amerika Serikat, dan kembali ke Korea Selatan. SM Entertainment, yang kala itu dikenal sebagai SM Studio, memulai perjalanannya dengan penuh rintangan.
Mencari Identitas
SM Entertainment mencoba berbagai konsep dan artis di awal perjalanan mereka. Mereka sempat merilis grup musik dengan gaya musik yang beragam, namun belum menemukan formula yang tepat.
Terobosan dengan H.O.T.
Puncaknya, SM Entertainment akhirnya menemukan kesuksesan dengan debut grup idola pria H.O.T. pada tahun 1996. H.O.T. menjadi fenomena budaya di Korea Selatan, dengan lagu-lagu mereka yang digemari oleh banyak orang. Keberhasilan H.O.T. menjadi tonggak sejarah bagi SM Entertainment dan meletakkan dasar bagi kesuksesan agensi tersebut di masa depan.
Menuju Puncak K-Pop
Setelah H.O.T., SM Entertainment terus melahirkan grup-grup idola yang sukses, seperti S.E.S., Shinhwa, dan TVXQ. Agensi ini terus berinovasi dan mengembangkan strategi promosi yang efektif, menjadikan mereka sebagai salah satu agensi K-Pop terkemuka di dunia.
Era Baru K-Pop
SM Entertainment terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan melahirkan grup-grup idola baru yang mengikuti tren musik terkini. Super Junior, Girls’ Generation, EXO, Red Velvet, dan NCT adalah beberapa contoh grup idola yang sukses di bawah naungan SM Entertainment.
Legasi SM Entertainment
SM Entertainment telah menjadi pionir dalam industri K-Pop, menciptakan standar baru dalam produksi musik, manajemen artis, dan strategi promosi. Mereka telah melahirkan banyak idola yang berpengaruh dan berkontribusi besar dalam menyebarkan budaya K-Pop ke seluruh dunia.