Polisi Korea Selatan tengah menyelidiki kasus kejahatan seksual digital yang melibatkan teknologi AI (kecerdasan buatan) dan Deepfake. Kejahatan ini terjadi di sebuah sekolah menengah di Busan.
Pelaporan Kasus dan Investigasi
Pada tanggal 21 Agustus, Kantor Pendidikan Kota Metropolitan Busan menerima laporan tentang kasus ini. Laporan tersebut menyatakan bahwa sejumlah siswa sekolah menengah telah membuat dan menyebarkan foto-foto eksplisit dari siswa perempuan lainnya menggunakan teknologi Deepfake.
Deepfake merupakan teknologi yang memungkinkan manipulasi wajah seseorang dalam video atau foto, sehingga dapat membuat konten palsu yang sangat realistis. Dalam kasus ini, para siswa menggunakan teknologi ini untuk menciptakan konten eksplisit palsu yang menampilkan siswa perempuan lainnya.
Keprihatinan dan Tindakan
Kasus ini telah menimbulkan keprihatinan besar di kalangan masyarakat Korea Selatan, khususnya di lingkungan pendidikan. Penggunaan teknologi AI untuk tujuan kejahatan seksual merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian serius dari pihak berwenang.
Polisi Busan saat ini tengah melakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap pelaku dan motif di balik kejahatan ini. Mereka juga berfokus pada upaya untuk menghapus konten Deepfake yang telah disebarluaskan.
Pentingnya Kesadaran dan Pencegahan
Kasus ini menjadi pengingat penting tentang bahaya teknologi Deepfake dan perlunya meningkatkan kesadaran tentang potensi penyalahgunaannya. Penting bagi orang tua, guru, dan pihak berwenang untuk bekerja sama dalam memberikan edukasi dan pencegahan terhadap kejahatan digital yang memanfaatkan teknologi canggih.