Industri musik K-Pop, dengan gemerlapnya panggung dan popularitasnya yang mencengangkan, seringkali menyembunyikan realita pahit bagi sebagian besar artisnya. Kesuksesan besar hanya dinikmati segelintir grup, sementara banyak lainnya berjuang keras tanpa imbalan yang sepadan. Kisah Fiestar, grup yang bubar pada 2018, menjadi contoh nyata perjuangan tersebut.
Enam Tahun Berjuang, Nol Rupiah Diraih
Selama enam tahun berkarier, Fiestar telah melalui lima kali comeback, menghias tangga lagu dan mengumpulkan lebih dari dua juta unduhan. Namun, di balik pencapaian tersebut, tersimpan kenyataan pahit yang diungkapkan salah satu anggotanya, Hyemi, dalam sebuah wawancara. Ia mengungkapkan bahwa selama berkarier bersama Fiestar, grup tersebut sama sekali tidak menerima bayaran.
Bayang-Bayang Ketidakpastian di Industri K-Pop
Pengalaman Fiestar menyoroti sisi gelap industri K-Pop yang jarang terekspos. Meskipun popularitas dan kesuksesan tampak menjanjikan, jalan menuju puncak dipenuhi risiko dan ketidakpastian finansial bagi sebagian besar grup. Kisah mereka menjadi pengingat akan perjuangan keras dan pengorbanan yang dilakukan banyak artis K-Pop, yang seringkali tidak sebanding dengan hasil yang mereka terima.