Guru Ancam Bunuh Siswa, Aniaya Siswi, Tapi Tak Dipecat

Ancaman Pembunuhan

Seorang guru berusia 31 tahun di Sekolah Menengah Pertama Kota Sagamihara, Jepang, mengancam akan membunuh seorang siswa laki-laki pada Desember 2023. Menurut Dewan Pendidikan Kota Sagamihara, guru tersebut mengucapkan, “Aku akan membunuhmu,” setelah mencekik dan mendorong siswa tersebut ke dinding. Seorang rekan guru melerai setelah guru tersebut melempar penggaris segitiga dan berteriak, “Berapa kali harus kukatakan sebelum kau mengerti?”

Pelecehan Verbal

Selain ancaman pembunuhan, guru tersebut juga menunjukkan perilaku tidak profesional lainnya. Dewan pendidikan menemukan beberapa pengaduan tentang dirinya. Guru tersebut dilaporkan telah melakukan pelecehan verbal terhadap siswa perempuan selama kegiatan klub sekolah. Ia diduga memarahi mereka karena tidak memenuhi standarnya, hingga beberapa siswa tidak masuk sekolah selama berhari-hari setelahnya.

Sanksi yang Tidak Tegas

Menanggapi pengaduan terkait klub sekolah, kepala sekolah telah mencopot guru tersebut dari jabatannya sebagai penasihat klub selama enam bulan dan memberikan peringatan. Pada November 2023, hanya sebulan setelah guru tersebut kembali ke kegiatan klub sekolah, terjadi lagi insiden pelecehan verbal. Perilaku guru tersebut terus meningkat pada Desember, ketika ia mengancam akan membunuh siswanya.

Meskipun banyak insiden dan pengaduan, guru tersebut tidak dipecat setelah insiden Desember, melainkan hanya diskors selama tiga bulan. Guru tersebut memilih untuk mengundurkan diri.

Kelalaian Kepala Sekolah

Dewan pendidikan telah menegur kepala sekolah karena manajemen staf dan kegiatan sekolah yang buruk. Dengan tidak mendisiplinkan guru tersebut dengan benar saat pengaduan pertama dibuat, kepala sekolah membiarkan perilaku kasar guru tersebut berlanjut.