HYBE, agensi hiburan raksasa Korea Selatan, menuai kecaman keras setelah meluncurkan fitur terjemahan otomatis di aplikasi Weverse yang hanya dapat diakses melalui langganan berbayar “Digital Membership”. Keputusan ini dinilai sebagai bentuk diskriminasi terhadap penyandang disabilitas.
Fitur Aksesibilitas Dijadikan Komersial
Fitur EY Subtitles, yang menyediakan terjemahan teks otomatis untuk konten video, merupakan alat penting bagi tuna rungu dan penyandang gangguan pendengaran. Dengan menempatkan fitur krusial ini di balik paywall, HYBE dinilai telah mengabaikan aspek aksesibilitas dan memprioritaskan keuntungan finansial. Banyak pengguna mengecam langkah ini sebagai tindakan tidak sensitif dan tidak bertanggung jawab.
Kecaman Publik Menggema
Kritik terhadap HYBE membanjiri media sosial. Netizen mengecam kebijakan tersebut sebagai bentuk ableisme, yakni diskriminasi terhadap penyandang disabilitas. Mereka menuntut HYBE untuk segera merevisi kebijakan dan menyediakan fitur EY Subtitles secara gratis bagi seluruh pengguna Weverse, tanpa terkecuali.
Dampak dari kontroversi ini terhadap citra HYBE dan aplikasi Weverse masih harus dilihat. Namun, kecaman publik yang meluas menunjukkan betapa pentingnya aksesibilitas bagi pengguna dan betapa sensitifnya isu ini di era digital saat ini.