Penyanyi Kim Junsu menuai kritik tajam dari penggemarnya terkait hadiah “balasan” (yeokjogong) yang dianggap terlalu murah. Kritik ini muncul di tengah pusaran skandal pemerasan yang tengah membelitnya.
Budaya “Yeokjogong” dan Kontroversinya
Budaya “yeokjogong” atau “balasan” di kalangan idola K-Pop telah berkembang pesat. Awalnya, penggemar memberikan hadiah kepada idola mereka. Namun, seiring waktu, praktik ini menjadi timbal balik, di mana para idola juga memberikan hadiah kepada penggemar, mulai dari makanan ringan hingga barang-barang mewah. Namun, dalam kasus Junsu, hadiah balasan yang diberikan dinilai tidak sesuai harapan dan memicu kemarahan penggemar.
Hadiah “Murah” Picu Amarah Penggemar
Penggemar mengecam hadiah yang diberikan Junsu sebagai “murah” dan tidak mencerminkan apresiasi yang seharusnya diberikan kepada penggemar yang telah mendukungnya selama ini. Kritik ini semakin tajam mengingat Junsu tengah menghadapi skandal pemerasan yang turut mempengaruhi citranya. Perbandingan dengan hadiah “yeokjogong” dari artis lain, seperti Jimin BTS yang dikenal royal kepada penggemarnya, semakin memperkuat sentimen negatif terhadap tindakan Junsu. Detail mengenai hadiah yang diberikan Junsu dan alasan di balik kritik tersebut belum diungkapkan secara rinci.
Skandal Pemerasan Menambah Masalah
Skandal pemerasan yang tengah dihadapi Junsu semakin memperburuk situasi. Kritik atas hadiah “murah” dianggap sebagai puncak dari kekecewaan penggemar yang telah lama mendukungnya. Belum ada pernyataan resmi dari Junsu terkait kontroversi ini.