Pada tahun 2013, ratusan penggemar J-Pop menjadi korban penipuan tanda tangan idola. Situs berita Jepang Yomiuri Shimbun melaporkan bahwa tiga orang telah ditangkap atas penipuan barang dagangan idola yang sederhana namun efektif.
Kelompok J-Pop seperti Arashi, AKB48, dan Hey! Say! Jump! menjadi sasaran modus penipuan ini. Berlokasi di prefektur Chiba, tiga anggota keluarga yang tidak disebutkan namanya melakukan pemalsuan tanda tangan dari gambar yang mereka temukan secara daring.
Seorang pria berusia 51 tahun, mantan istrinya yang berusia 40 tahun, dan putrinya yang berusia 20 tahun memproduksi 3.700 barang dengan tanda tangan palsu. Mereka fokus mereproduksi tanda tangan anggota dari delapan grup J-Pop populer saat itu sedetail mungkin.
Mereka menempatkan tanda tangan palsu tersebut pada barang dagangan seperti poster dan album, lalu menjualnya di lelang daring. Para penggemar menawar barang-barang tersebut dengan harapan mendapatkan tanda tangan asli dari idola mereka. Mereka mengirimkan uang dalam jumlah besar.
Salah satu korban, seorang wanita berusia 20-an dari Prefektur Kanagawa, mengirimkan total 8.340 yen kepada trio penipu tersebut untuk tanda tangan asli semua anggota Arashi.
Polisi akhirnya menangkap keluarga tersebut ketika mereka melihat adanya aktivitas mencurigakan di rekening bank sang putri yang berusia 20 tahun. Dia memiliki 3.300 transaksi dengan total sekitar 6.700.000 yen (sekitar $45.000 USD), yang merupakan jumlah yang mereka peroleh dari penipuan tersebut.