Sydney, Australia – Seorang pemilik bisnis asal Thailand, Wannisa Piyatrakul, terkejut dengan kritik yang diterimanya. Sebagai ahli pijat asal Thailand, Wannisa membawa seni tradisional tersebut ke Australia.
Tanda “Non-Seksual” Dianggap Mengganggu
Pada Januari 2023, Wannisa dikejutkan oleh komentar yang menyatakan bahwa tanda di depan tokonya mengganggu orang yang lewat. Seseorang mengambil foto tulisan “non-seksual” dan mempostingnya di grup Facebook lokal, menyebutnya “mengganggu”.
Klarifikasi untuk Menghindari Kesalahpahaman
Wannisa menjelaskan bahwa dia memasang tanda tersebut untuk mengklarifikasi bahwa bisnisnya tidak menawarkan layanan seksual.
“Sejak saya membuka bisnis, banyak orang meminta layanan tambahan khusus, dan kami tidak menyediakannya. Saya tidak ingin orang seperti itu datang. Jika saya memasang tanda di depan bahwa kami tidak menyediakan layanan itu, mereka tidak akan masuk dan membuang-buang waktu saya,” kata Wannisa.
Pertahanan Diri
Wannisa membela keputusannya memasang tanda tersebut, menyebutnya “hal yang normal”. Dia tidak pernah menghadapi masalah serupa sebelumnya.
“Ini sangat normal. Saya pernah memiliki bisnis sebelumnya, dan tidak ada yang mengatakan apa pun,” ujar Wannisa.
Menurunkan Tanda Demi Kedamaian
Meski begitu, Wannisa akhirnya menurunkan tanda tersebut sebagai bentuk niat baik. Dia ingin “membuat semua orang senang” dan memutuskan untuk mengubah kata-kata yang ingin disampaikan.
“Saya sudah berkecimpung di industri pijat selama sepuluh tahun. Saya tidak tahu mengapa orang tidak pergi ke tempat yang menawarkan [layanan seksual]. Itu sangat menjengkelkan. Saya tidak ingin membuat orang di Mosman kesal karena saya punya bisnis di sini. Saya menurunkan tanda itu. Saya tidak berpikir. Saya ingin melindungi bisnis saya dan bersikap terbuka. Saya mencoba memahami mereka. Itulah mengapa saya menurunkan tanda itu, dan saya akan memasang tanda lain dan membuat semua orang senang,” pungkas Wannisa.