Dalam sebuah episode MBC “Radio Star”, Yesung Super Junior mengungkap isi hatinya tentang beberapa topik mendalam. Dari dikeluarkan dari jajaran TVXQ hingga menyadari bahwa ia tidak didukung oleh perusahaannya sendiri, ia menceritakan semuanya.
Kekecewaan yang Mendalam
Menjelang akhir acara, Yesung bahkan membuka diri tentang saat ia sangat kecewa sehingga menangis di tangga dan memukul tembok. Peristiwa itu terjadi hampir dua dekade lalu sebelum perilisan lagu mereka “U” (2006).
“Saya kehilangan semua bagian saya yang diambil oleh anggota lain. ‘U’ sangat luar biasa,” ungkap Yesung.
Kekecewaan itu sangat mengejutkan bagi Yesung karena ia telah menyanyikan sebagian besar harmoni mereka selama lebih dari setahun. Meskipun hanya satu kalimat yang diberikan kepadanya dalam “U”, awalnya ia memiliki nada tinggi dan ad-lib lainnya juga.
“Selama itu, saya menyanyikan semua harmoni hingga album keempat kami. Saya hanya punya satu baris di ‘U’ jadi saya ingin memiliki alur yang bagus dan menjadikannya kesempatan bagus untuk bersinar bagi diri saya sendiri. Kami melakukan rekaman tetapi tanpa memberi tahu saya, mereka mengalihkan semua harmoni saya ke Ryeowook dan Kyuhyun kecuali nada tertinggi,” jelas Yesung.
Perjuangan Seorang Anggota Senior
Sebagai salah satu anggota yang lebih tua, Yesung berusaha untuk tidak menunjukkan kekecewaannya yang besar di depan anggota yang lebih muda. Ia tahu bahwa bukan salah mereka jika bagiannya diberikan kepada mereka.
“Tentu saja, mereka merasa tidak enak kepada saya, tetapi sebagai anggota yang lebih tua, saya tidak bisa memberi tahu mereka. Saya telah menghabiskan sekitar 3 hari tanpa tidur untuk membuat bagian itu sendiri [kemudian setelah diambil] saya merasa tidak bisa melakukannya lagi dan berlari ke atap gedung,” ungkap Yesung.
Dukungan dari Leeteuk
Leeteuk, anggota tertua, adalah satu-satunya orang yang melihat Yesung hancur. Ia menceritakan kerja keras yang dilakukan Yesung sebelum rekaman serta penderitaan yang dihadapinya setelahnya. Yesung rupanya “memukul tembok” sambil menangis karena perlakuan tidak adil yang ia hadapi.
“Dia begadang sepanjang malam untuk membuat bagiannya lebih baik. Dia akan membagikannya kepada saya dengan penuh semangat. [Kemudian] saya menemukannya menangis di tangga. Saya menyuruhnya pergi ke atap bersama saya dan dia akan memukul tembok dan menangis,” kata Leeteuk.
Bertahun-tahun kemudian, Yesung kini merasa puas dengan bagaimana segala sesuatunya berjalan.