Presiden Korea Selatan Minta Maaf, Tolak Mundur Usai Cabut Darurat Militer

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, akhirnya muncul di hadapan publik dalam pidato televisi setelah tiga hari bungkam pasca-deklarasi dan pencabutan darurat militer. Pidato yang disampaikan beberapa jam sebelum parlemen memberikan suara terkait potensi pemakzulannya itu, berisi permintaan maaf atas kerugian yang ditimbulkan. Namun, Presiden Yoon menolak tuntutan untuk mengundurkan diri.

Permintaan Maaf Tanpa Pengunduran Diri

Dalam pidatonya, Presiden Yoon menyampaikan permohonan maaf atas dampak dari keputusan kontroversial tersebut. Ia mengakui tindakannya menimbulkan kekhawatiran dan keresahan di masyarakat. Meskipun demikian, ia menegaskan tidak akan mengundurkan diri dari jabatannya.

Parlemen Segera Putuskan Pemakzulan

Pidato ini disampaikan menjelang pemungutan suara di parlemen terkait proses pemakzulan Presiden Yoon. Hasil pemungutan suara tersebut akan menentukan nasib politiknya di tengah gelombang protes publik yang menuntut pertanggungjawaban atas deklarasi darurat militer yang dinilai prematur dan tidak perlu. Keberadaan pidato ini dinilai sebagai upaya terakhir untuk meredam gelombang protes dan mengamankan posisinya.