Mitsutaka Uchikoshi, seorang pendaki Jepang, menggemparkan dunia setelah ia kembali dari “kematian” pada Oktober 2006.
Hilang di Gunung Rokko
Uchikoshi menghilang di Gunung Rokko setelah mengunjungi kota tetangga Nishinomiya untuk acara barbekyu. Ia tersandung dan kehilangan kesadaran, mengakibatkan tubuhnya terpapar suhu rata-rata 10 derajat Celcius.
Bertahan Hidup Tiga Minggu
Selama tiga minggu yang mencengangkan, Uchikoshi bertahan hidup tanpa makanan dan air dalam cuaca dingin. Ketika ditemukan pada hari ke-24, denyut nadinya hampir tidak terasa.
Dirawat di Rumah Sakit
Uchikoshi segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Kota Kobe, di mana ia dirawat karena hipotermia parah, kegagalan organ ganda, dan kehilangan darah akibat jatuh.
Teori Hibernasi
Para dokter tercengang bagaimana Uchikoshi masih bisa hidup setelah cobaan berat itu. Manusia biasanya hanya bisa bertahan hidup selama tiga hari tanpa air, yang berarti Uchikoshi telah melampauinya delapan kali lipat.
Kepala unit rumah sakit, Dr. Shinichi Sato, berteori bahwa tubuh Uchikoshi telah memasuki hibernasi atau bentuk animasi yang ditangguhkan selama periode tersebut. Dalam keadaan ini, jumlah oksigen yang dibutuhkan sel untuk bertahan hidup berkurang, sehingga memungkinkan hewan—dan mungkin juga manusia dalam kasus ini—untuk hidup lebih lama.
“Ia jatuh ke dalam keadaan yang mirip dengan hibernasi dan banyak organnya melambat, tetapi otaknya terlindungi. Saya yakin kapasitas otaknya telah pulih 100 persen,” ujar Dr. Sato.
Hilang Ingatan
Teori ini didukung oleh pengalaman Uchikoshi yang tidak memiliki ingatan tentang cobaan berat itu setelah hari kedua.
“Pada hari kedua, matahari bersinar, saya berada di lapangan, dan saya merasa sangat nyaman. Itu adalah ingatan terakhir saya,” kata Uchikoshi.
Sembuh dan Dipulangkan
Setelah 50 hari dirawat di rumah sakit, Uchikoshi dipulangkan tanpa cedera yang berarti. Kisahnya yang luar biasa terus menginspirasi dan memukau orang-orang di seluruh dunia.