Skandal pornografi deepfake yang merugikan banyak perempuan, baik selebriti maupun warga biasa, akhirnya mendapat tanggapan dari Telegram. Komisi Standar Komunikasi Korea (KCSC) menerima email dari perwakilan Telegram di Asia Timur yang meminta maaf atas “konten ilegal di platform tersebut.”
Ratusan Idol Perempuan Jadi Korban Deepfake
Media Korea Selatan melaporkan bahwa Telegram telah menghapus konten deepfake pornografi yang menampilkan lebih dari 200 idol perempuan. Warga net di Korea Selatan menunjukkan kekecewaan dan kemarahan mereka atas kejadian ini.
Meskipun Telegram telah mengambil tindakan untuk menghapus konten ilegal, publik Korea Selatan masih belum puas. Mereka menuntut tindakan lebih lanjut untuk mencegah penyebaran konten deepfake dan melindungi korban.
Kasus ini menggarisbawahi perlunya platform media sosial untuk mengambil tanggung jawab dalam memerangi penyebaran konten ilegal dan melindungi privasi pengguna.