Sebuah tim keamanan di konser TXT di Makau mendapat sorotan karena menggunakan cara yang dianggap “jahat dan kejam” untuk mencegah penonton saling dorong. Namun, metode ini juga diakui efektif.
Metode “Jahat” yang Efektif
Pada tanggal 30 dan 31 Agustus, TXT menggelar konser dunia ACT: PROMISE di Makau. Selama konser, tim keamanan menggunakan metode unik untuk mencegah penonton saling dorong. Metode ini melibatkan penggunaan pagar pembatas yang diposisikan di depan panggung.
Para penggemar yang berada di dekat panggung diharuskan berdiri di belakang pagar ini. Hal ini bertujuan untuk menjaga jarak antar penonton dan mencegah mereka saling dorong.
Reaksi Netizen yang Terpecah
Metode ini menimbulkan reaksi yang beragam di kalangan netizen. Banyak yang menganggap metode ini “jahat” dan “kejam” karena membatasi interaksi antara penonton dan idolanya.
Namun, ada juga yang setuju dengan metode ini dan menganggapnya efektif untuk mencegah insiden berbahaya. Mereka berpendapat bahwa keamanan harus menjadi prioritas utama dalam acara konser.
Debat tentang Keamanan dan Hiburan
Peristiwa ini memicu debat tentang keseimbangan antara keamanan dan hiburan dalam konser. Di satu sisi, penggemar ingin menikmati konser dengan leluasa dan dekat dengan idolanya. Di sisi lain, tim keamanan bertanggung jawab untuk memastikan keselamatan semua orang yang hadir.
Perdebatan ini menunjukkan bahwa diperlukan upaya bersama dari semua pihak untuk menciptakan suasana konser yang aman dan menyenangkan bagi semua.