Dari “Kutu Buku” Jadi Model Bikini, Perjalanan Chalita Suansane

Chalita Suansane, pemenang Miss Universe Thailand 2016, mencuri perhatian dunia dengan transformasi menakjubkannya dalam waktu singkat. Dalam enam bulan, ia berubah dari gadis sekolah “kutu buku” menjadi ratu kecantikan yang menjuarai kontes terbesar di negaranya.

Perjalanan Transformasi

Chalita, yang saat itu berusia 22 tahun dan mahasiswa mikrobiologi, awalnya tidak berniat mengikuti kontes tersebut. Namun, saudara perempuannya mengirim lamaran atas namanya.

“Saya tidak pernah berpikir akan menjadi model. Adik saya hanya bercanda bahwa kita harus mengirim resume saya untuk kompetisi Miss Thailand,” ujar Chalita.

Meski tidak mencolok, kecantikan Chalita tetap terlihat, meski tersembunyi di balik kacamata, kawat gigi, dan riasan minimal. Juri kontes langsung mengenali kecantikannya, terpesona oleh kakinya yang jenjang dan wajahnya yang polos. Mereka menerima lamarannya dan membawanya melalui transformasi selama enam bulan.

Chalita berubah dari siswa “kutu buku” menjadi model bikini yang memukau. Ini adalah perubahan besar baginya, tetapi ia menikmatinya.

Perjuangan dan Kesuksesan

“Ibu saya tidak pernah mengizinkan saya punya pacar. Saya akan punya pacar ketika saya siap, ketika saya selesai belajar dan bertemu orang yang tepat. Saya akan punya pacar, tetapi sekarang saya bekerja setiap hari. Kencan saya selalu dengan pekerjaan sekolah saya,” ungkap Chalita.

“Enam bulan terakhir sangat menakjubkan. Ini adalah perjalanan yang luar biasa.”

Chalita menempati posisi keenam dalam kontes Miss Universe 2016 yang diadakan di Filipina, di mana ia memenangkan suara penggemar. Ia mendapatkan banyak pendukung yang mengagumi kepribadiannya yang rendah hati, menyebutnya cantik luar dan dalam.

Setelah kontes, ibu Chalita menolak tawaran pekerjaan modeling penuh waktu untuk memastikan putrinya fokus pada studinya. Meski begitu, Chalita akhirnya menyelesaikan sekolah dan merambah dunia akting dan modeling. Ia telah membintangi film-film seperti “Preng Lap Lae” (2019), “Asorapit” (2020), dan “Tawan Tok Din” (2021).