HYBE Luncurkan Kartu Foto Ramah Lingkungan, Netizen Khawatir

Inisiatif Ramah Lingkungan

HYBE berencana meluncurkan album ramah lingkungan sebagai upaya mengurangi limbah di industri K-Pop. Meningkatnya popularitas K-Pop secara global telah menyebabkan lonjakan pembelian album. Namun, banyak album terbuang sia-sia karena penggemar membeli dalam jumlah besar untuk kesempatan bertemu idola mereka. Selain itu, sifat acak dari penyertaan kartu foto menyebabkan pembelian berlebihan.

Album Ramah Lingkungan

Untuk mengatasi masalah ini, HYBE akan meluncurkan album baru yang terbuat dari bahan daur ulang, dimulai dengan mini album pertama ILLIT, “SUPER REAL ME.” Album ini melanjutkan inisiatif Weverse Album Version yang telah diterapkan selama beberapa tahun terakhir. Weverse Version berisi kode QR untuk mendengarkan lagu alih-alih CD plastik. Penggemar juga dapat mengakses konten digital lainnya, seperti foto.

Untuk album ILLIT yang akan datang, HYBE akan menggunakan versi terbaru dari Weverse Album Version. Seluruh kemasan dan sisipan akan dibuat dari bahan berkelanjutan. Bungkus plastik album akan terbuat dari pati jagung yang dapat terurai secara alami. Casing kertas dan kartu foto akan dilapisi bahan khusus yang dapat larut dalam air. Bahkan kartu QR yang sebelumnya terbuat dari plastik akan diganti dengan kertas. Semua tinta yang digunakan berasal dari minyak kacang.

Kekhawatiran Netizen

Meskipun mendukung inisiatif ramah lingkungan, penggemar khawatir bahan baru ini akan membuat kartu foto rentan terhadap kerusakan. Kartu foto saat ini dilapisi dengan bahan tahan air, sehingga tidak mudah rusak jika terkena air. Namun, bahan baru ini tidak memberikan toleransi terhadap kecelakaan. Jika air mengenai kartu secara tidak sengaja, penggemar bisa kehilangan koleksi berharga mereka.

Kritik Netizen

Netizen mengkritik rencana HYBE karena tidak mengatasi akar masalah pemborosan. Mereka menyarankan untuk mengurangi jumlah versi album atau menghilangkan sistem acak untuk penyertaan kartu foto.

“Kami meminta Anda untuk mengurangi jumlah versi saja… Anda bisa saja tidak membuat penyertaan secara acak… Bukankah Anda hanya menambah satu versi lagi? Bukankah orang membeli album untuk kartu foto? Masalahnya adalah album, jadi mengapa Anda melarutkan kartu foto? Siapa yang melarutkan kartu foto? Larutkan saja albumnya.”

“Kami meminta Anda untuk mengurangi jumlah versi kartu foto… Mengapa Anda melakukan itu pada kartu foto… Ini karena ini bukan solusi untuk masalah mendasar, tetapi hanya pemasaran ramah lingkungan yang ketinggalan zaman… Hilangkan saja sistem acak untuk penyertaan…”