Warga Seoul mengkritik keputusan pemerintah yang mengizinkan seorang pria kembali bekerja setelah tertangkap memasuki ruang ganti wanita dengan menyamar sebagai wanita.
Kronologi Kejadian
Pada Februari 2023, seorang pria berusia 40-an, yang diidentifikasi sebagai “A”, dituduh menyamar sebagai wanita dan memasuki ruang ganti wanita di sebuah kolam renang di Eunpyeong-gu, Seoul. Akibatnya, ia dipecat dari pekerjaannya di kantor pemerintah distrik Jung-gu, Seoul.
Penyelidikan dan Keputusan Kejaksaan
Penyelidikan polisi didasarkan pada tuduhan bahwa “A” memasuki ruang ganti wanita dengan menyamar untuk mengamati wanita telanjang tanpa persetujuan. “A” mengakui kesalahannya.
Namun, dakwaannya ditangguhkan pada November 2023 oleh kejaksaan dengan syarat ia menyelesaikan program pengobatan kekerasan seksual. Keputusan kejaksaan juga dipengaruhi oleh fakta bahwa ini adalah pelanggaran pertama “A”, ia memiliki riwayat perawatan psikiatris, telah mencapai kesepakatan dengan korban, dan menunjukkan penyesalan atas tindakannya.
Keputusan Kantor Distrik
Kantor distrik Jung-gu membentuk komite disiplin untuk meninjau kasus tersebut. Komite tersebut menjatuhkan hukuman pemotongan gaji selama satu bulan kepada “A”. Ini adalah tindakan disipliner ringan, tidak separah penurunan pangkat, penangguhan, atau pemecatan.
Menurut Peraturan Disiplin untuk Pegawai Pemerintah Daerah, tindakan ringan dapat diambil dalam kasus kejahatan seksual jika pelanggaran tidak terlalu parah atau disebabkan oleh sedikit kelalaian.
Kembali Dipekerjakan
Setelah pemotongan gaji, kantor Jung-gu mempekerjakan kembali “A” pada Januari 2024. Namun, ia dipindahkan ke posisi yang tidak memerlukan interaksi publik. Seorang pejabat dari kantor distrik mengatakan bahwa ia diberi peran di mana ia tidak akan melakukan kontak dengan penduduk setempat atau karyawan lain. Keputusan ini dianggap perlu oleh kantor setelah kejaksaan menangguhkan dakwaan “A”.
Reaksi Publik
Setelah media lokal melaporkan bahwa “A” diizinkan kembali bekerja, warganet mengungkapkan ketidaksetujuan mereka terhadap keputusan kejaksaan dan kantor Jung-gu. Mereka mengkritik tingkat keseriusan pelanggaran dan potensi ketidaknyamanan yang ditimbulkan bagi rekan kerja wanita “A”.