Pada awal tahun 2000-an, Lee Soo Young, seorang penyanyi balada, menjadi fenomena di Korea Selatan. Kepopulerannya yang luar biasa membuatnya meraup kekayaan yang tak terbayangkan.
Kekayaan Melebihi Bank
Saking kayanya, beredar rumor bahwa Lee memiliki uang lebih banyak daripada Bank of Korea, bank sentral negara tersebut. Namun, Lee mengklarifikasi bahwa ia tidak pernah memiliki kekayaan sebanyak itu. Meski demikian, ia mengaku pernah memiliki kekayaan yang melampaui sebuah bank Korea.
Lee mengungkapkan bahwa jika ia menabung semua penghasilannya di usia 20-an, ia bisa membeli beberapa gedung. Namun, kekayaannya runtuh setelah ia ditipu hingga kehilangan semua uangnya saat berusia 30 tahun.
Penipuan dan Depresi
Lee menceritakan bahwa ia ditipu hingga berutang 3 miliar won (sekitar $2,2 juta) dan harus menjual rumahnya setelah pernikahannya berakhir. Penipuan tersebut berdampak buruk pada kesehatan mentalnya, menyebabkan depresi, panik, insomnia, dan OCD. Ia pun harus menjalani perawatan psikiatri.
Ketika Lee menceritakan krisis keuangannya kepada tunangannya, pria tersebut menghilang selama lima hari. Namun, ia akhirnya kembali dan meyakinkan Lee bahwa ia bisa mengatasinya. Setelah menikah, tunangannya selalu berada di sisinya.
Pandangan Baru tentang Uang
Setelah melalui pengalaman pahit tersebut, Lee memiliki pandangan yang berbeda tentang uang. Ia percaya bahwa ia dan suaminya harus menghabiskan semua uang yang mereka hasilkan, bukan menimbunnya.
“Hal terburuk yang bisa Anda tinggalkan untuk anak-anak Anda adalah uang,” ujarnya. Ia bahkan menyatakan tekadnya untuk menghabiskan semua yang mereka miliki daripada meninggalkan warisan untuk putra tunggal mereka.