Tanda-tanda Woollim Entertainment Menuju Kebangkrutan

Meskipun industri hiburan Korea Selatan didominasi oleh “Big 4” (SM Entertainment, JYP Entertainment, HYBE, dan YG Entertainment), terdapat perusahaan lain yang juga telah mengukir nama di industri ini. Salah satunya adalah Woollim Entertainment, yang didirikan pada tahun 2003.

Debut INFINITE dan Merger dengan SM Entertainment

Woollim Entertainment memulai debut boy group pertamanya, INFINITE, pada tahun 2010. INFINITE dikenal sebagai salah satu grup yang berkontribusi dalam penyebaran Hallyu Wave dan menjadi grup K-Pop pertama yang menduduki puncak Emerging Artists Chart Billboard.

Pada tahun 2013, Woollim Entertainment bergabung dengan SM Culture and Content, anak perusahaan SM Entertainment, untuk membentuk Woollim Label. Label rekaman independen ini kemudian mendebutkan girl group pertamanya, Lovelyz, pada tahun 2014.

Kondisi Woollim Entertainment Saat Ini

Saat ini, Woollim Entertainment menaungi tiga grup K-Pop (Golden Child, Rocket Punch, dan DRIPPIN) serta dua solois, mantan anggota Lovelyz Baby Soul (Lee Sujeong) dan Kwon Eunbi. Lovelyz bubar pada tahun 2021 setelah kontrak para anggotanya berakhir, sementara anggota terakhir INFINITE meninggalkan label pada tahun 2022.

Tanda-tanda Kemunduran


Meskipun pernah memiliki grup-grup sukses yang membantu membangun posisi perusahaan di industri K-Pop, netizen menyoroti tanda-tanda kemunduran Woollim Entertainment. Dalam sebuah unggahan di media sosial, seorang penggemar menyatakan bahwa sudah hampir satu setengah tahun sejak seorang artis di bawah label tersebut merilis album selain album single.

Aktivitas grup-grup Woollim Entertainment mengonfirmasi pernyataan tersebut. Rilisan terbaru Golden Child, “Feel Me”, adalah album single, dan mini album terakhir mereka dirilis pada Agustus 2022. Girl group kedua label tersebut, Rocket Punch, terakhir merilis mini album pada Februari 2022 dan belum pernah merilis album penuh di Korea.

Lee Sujeong juga hanya merilis satu mini album pada April 2022. Kwon Eunbi, yang popularitasnya meningkat pesat setelah tampil di festival WATERBOMB musim panas lalu, merilis mini album “Lethality” pada Oktober 2022.

DRIPPIN, yang debut pada tahun 2020, merilis satu album penuh pada November 2022, yang merupakan rilisan non-single terakhir mereka.

Artinya, sudah hampir 16 bulan sejak seorang artis Woollim Entertainment merilis sesuatu selain album single. Grup-grup biasanya memang memiliki jeda yang cukup lama antara album penuh, tetapi grup-grup di bawah label besar jarang sekali tidak merilis mini album dalam waktu yang lama.

Proses produksi album penuh dan mini album lebih mahal, sehingga beberapa pihak menduga Woollim Entertainment sedang mengalami kesulitan keuangan.

Reaksi Netizen

Beberapa netizen senang melihat perusahaan tersebut “berjuang” karena dugaan perlakuan buruk terhadap Lovelyz dan INFINITE. Mereka berharap para artis saat ini dapat menemukan label lain.

Namun, ada juga yang mengkritik manajemen Woollim Entertainment dan berharap perusahaan tersebut bangkrut.