Tantangan Besar Tiongkok: Meningkatnya Obesitas di Kalangan Anak-anak dan Orang Dewasa

Di Tiongkok, dua ekstrem hidup berdampingan: mengejar tubuh kurus dan meningkatnya obesitas. Meskipun budaya yang menghargai tubuh kurus, statistik menunjukkan bahwa negara ini sedang berjuang melawan masalah obesitas yang mempengaruhi anak-anak dan orang dewasa.

Sebuah film dokumenter mengikuti berbagai cara warga mengatasi masalah ini secara langsung. Bagi anak-anak yang berjuang dengan masalah berat badan, kamp-kamp kebugaran yang mahal dan mengisolasi telah bermunculan. Para pelatihnya adalah mantan militer, jadi sesi latihannya ekstrem dan berlangsung selama berjam-jam setiap hari.

Anak-anak makan makanan dalam jumlah terbatas, dan mereka hanya diperbolehkan menggunakan telepon selama satu jam setiap malam—bukan untuk bermain game, tetapi untuk menelepon orang tua mereka. Mereka didorong untuk menurunkan puluhan kilogram hanya dalam beberapa minggu.

Selain itu, menjadi tren untuk menurunkan banyak berat badan. Acara TV realitas seperti The Biggest Loser mengubah orang biasa menjadi selebriti dalam semalam. Para pemenang tampil sebagai bintang tamu di program lain, menginspirasi pemirsa dengan kisah mereka. Namun, potensi bahaya dari diet dan olahraga ekstrem mereka tidak pernah disebutkan.

Bagi mereka yang ingin kembali ke dasar, mereka beralih ke pengobatan tradisional untuk mencari solusi. Pengobatan tradisional diyakini dapat membantu penerima merasa lebih kenyang, sehingga mengekang keinginan mereka untuk makan. Sayangnya, alih-alih menurunkan berat badan, orang yang diwawancarai akhirnya bertambah beberapa kilogram dan memutuskan untuk tidak kembali untuk sesi berikutnya.

Sejauh ini, tindakan paling drastis adalah operasi penurunan berat badan. Orang-orang memilih ini untuk perbaikan cepat untuk masalah jangka panjang. Namun, tanpa perubahan dalam kebiasaan makan, banyak yang akhirnya mendapatkan kembali berat badan dan menderita secara psikologis.

Di tengah upaya mengatasi obesitas, ada juga gerakan yang berkembang di kalangan wanita ukuran plus untuk menerima diri mereka apa adanya. Gerakan ini menyoroti pentingnya mempromosikan citra tubuh positif sebagai respons terhadap masalah obesitas di Tiongkok.